Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan
Biji Kacang
Hijau ( Phaseolus radiatus L. )
Laporan karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas
dari Ibu Biologi :
Dra. Ida Noor Aida
Disusun Oleh :
Kelompok Eidelweiss
Yang beranggota:
·
Dhyvna Anggita D
·
Falah Siti Fauzi
·
Fera Siti
Fauzian
·
Irfa yanda
·
Irsya Meidina P
·
Santi Damayanti
Kelas : XII
ALAM 4
SMA BINA MUDA
2013/2014
jln. Kapten Sangun No 33 Cicalengka Kab.Bandung
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1. Latat
belakang permasalahan
Ada dua Factor yang mepengaruhi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yaitu factor dalam (internal) dan
factor luar (eksternal). Factor luar (eksternal) yang mepengaruhi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tersebut yaitu
dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya,
kelembapan, makanan(nutrisi),suhu.
Air merupakan bahan utama untuk berlangsungnya
fotosintesis. Air diambil dari tanah melalui akar, kecuali
pada tumbuhan tertentu. Air juga sangat diperlukan dalam perkecambahan biji/kacang.
Saat perkecambahan, air digunakan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji.
Tanpa air, perkecambahan biji akan tertunda (dormansi).
I.2. Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas ‘’Bagaimanakah
factor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan perkecambahan
biji?’’
I.3. Tujuan
Dilakukannya percobaan ini ‘’Untuk mengetahui berlangsungnya proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.’’
I.4. Hipotesis
Hipotesis yang kami ajukan adalah ‘’kacang akan tumbuh dan berkembang baik dengan di beri air lebih
banyak dibandingkan dengan kacang yang
diberi air sedikit atau tidak sama sekali’’.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1.
Pengertian Pertumbuhan dab Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya volume, massa, dan
tinggi) serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk
semula). Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan
auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena pertambahan jumlah sel dan pembesaran
sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan bersifat
meristematik. Contoh, pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.
Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi
tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak
dapat dihitung) dan irreversible. Contoh, munculnya bunga sebagai alat
perkembangbiakan.
II.2.Sekilas
Tentang Kacang Hijau
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan
seperti berikut ini.
Divisi: Spermatophyta
Sub-divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Ordo: Rosales
Famili: Papilionaceae
Genus: Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
II.3.
tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diawali dengan perkecambahan biji.
1.
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena
pertumbuhan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar
lembaga (calon akar = radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga
(kaulikulus).
II.3.A.
Struktur Biji
Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian
atas kotiledon) di ujung epikotil terdapat Plumula (ujung batang & calon
daun) merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh
menjadi daun pertama, sedangkan Hipokotil (bagian bawah kotiledon) di ujungnya
terdpat radikula (calon akar) adalah poros embrio yang tumbuh ke
bawah dan akan menjadi akar primer.
Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami
modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai
alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil
berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza
yang berfungsi melindungi radikula.
Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap nutrient
dari endosperma (cadangan makanan) sehingga kotiledon mengecil pada akhirnya
kisut dang lepas.
II.3.B.
Proses Perkecambahan
Ada beberapa jenis prose perkecambahan, diantaranya :
a)
Proses
Fisika, Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air
rendah pada biji yang kering.
b)
Proses
Kimia, Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone giberelin
(GA).
c)
Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis
bagian luar endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja
menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma.
Proses ini menghasilkan molekul kecil larut dalam air, missal enzim amylase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat
lain diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi
bibit tanaman.
II.3.C.
Macam Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe
perkecambahan, yaitu :
- Perkecambahan Epigeal
Ciri
Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan tanah.
Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon).
Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali
kacang kapri), contoh : kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
- Perkecambahan Hipogeal
Ciri
Perkecambahan ini : Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula tetap
menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas
kotiledon). Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung, padi.
dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun.
Selanjutnya, tumbuhan mengalami pertumbuhan, yaitu :
- Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan
yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat pada ujung batang dan
ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
- Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan
sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada jaringan meristem
sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah
besar. Meristem lateral terbagi atas : Kambium vaskuler (terletak diantara
xylem dan floem menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan
kearah luar membentuk floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang
menggantikan fungsi jaringan epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder
terjadi pada tumbuhan dikotil.
II.4. Landasan Teori dalam bahasan
Air (H2O) adalah cairan jernih,tidak
berwarna,tidak berasa,tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan
manusia,hewan dan tumbuhan,yang secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan
Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan
dan menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan
air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya.
Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah
maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.
Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon
perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara
giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim
aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja
memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase
menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa
glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan
senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino dirangkaikan
menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru.
Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di
bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula.
Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak
dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa
cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
II.5. Fungsi Air
Air sangat diperlukan dalam kehidupan manusia,hewan dan
tumbuhan. Berikut ini adalah fungsi air untuk tumbuhan, diantaranya :
1. Memberikan tekanan turgor pada
dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar.
2.
Merangsang terjadinya proses
imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
3.
Sebagai bahan baku fotosintesis
sehingga tanaman memproduksi glukosa.
4.
Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis
keseluruh bagian tumbuhan.
Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan
kekurangan nutrisi karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika
kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan
terhambat dan kemungkinan akan mati.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Waktu dan Tempat
Percobaan ini
dilakukan pada :
waktu: 26 agustus 2013 s/d 2 september
2013
Tempat : disalah satu rumah anggota kami
yaitu fera yang beralamat Kp. Kebon Kapan No. 4 Rt/Rw ;01/09 Ds. Waluya
Cicalengka
III.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan
yang digunakan pada percobaan ini adalah :
© Kacang hijau 15 butir
© 3 baki kecil
© Kapas
© Air
III.3. Cara kerja
Cara pengerjaan dalam percobaan ini ada beberapa tahap.
1. Pertama
masukan kapas pada masing-masing baki dan
perbandigan dari ketiganya harus berjumlah sama, kurang lebih ¼ bagian.
2. Taburkan/tanam kacang
hijau ke atas tanah dan kapas, masing-masing gelas 4 butir. Masing-masing
kacang beri bendera pengenal.
3.
Siram dengan air, dengan
jumlah yang berberda. Baki pertama diberi air dengan 10ml, baki kedua diberi
air 15ml dan baki yang ketiga tidak diberi air sama sekali.
4.
Letakkan ketiganya di
tempat yang tidak terkena matahari (agar terlihat mana yang tumbuh lebih cepat)
5.
Catat pertumbuhan kacang
hijau selama seminggu.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.4. Data percobaan dan analisis data
Data
hasil pengamatan
BAKI
|
KACANG
|
PERTUMBUHAN/HARI(CM)
|
||||||||
HARI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Rata-rata
total
|
||
1
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1.4
|
1.6
|
|||
3
|
-
|
0.5
|
0.8
|
1.2
|
1.8
|
2.2
|
2.5
|
|||
4
|
-
|
0.6
|
0.9
|
1
|
1.4
|
2
|
2.8
|
|||
Rata-rata/hari
|
-
|
0.3
|
0.4
|
0.6
|
0.8
|
1.4
|
1.725
|
0.746
|
||
2
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
-
|
-
|
0.7
|
1
|
1.2
|
3.5
|
5
|
|||
3
|
-
|
0.6
|
1.5
|
2.7
|
3.8
|
5.5
|
9
|
|||
4
|
-
|
0.12
|
2.4
|
3.6
|
5.3
|
10
|
12
|
|||
-
|
0.18
|
1.08
|
1.83
|
2.58
|
4.75
|
6.5
|
2.41
|
|||
3
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1.5
|
2
|
||
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0.2
|
0.8
|
1
|
|||
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0.6
|
1
|
1.5
|
|||
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0.8
|
1.2
|
1.8
|
|||
-
|
0.4
|
1.1
|
1.5
|
0.75
|
IV.2. Analisa
data
Dari hasil pengamatan di atas, terdapat 1 hal yang
menjadi objek pengamatan, yaitu panjang batang kecambah kacang hijau.
Bertambahnya panjang batang kecambah kacang hijau merupakan bukti dari
berlangsungnya pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, diperlukan beberapa faktor. Baik
faktor luar maupun dalam. Dalam hasil percobaan ini faktor air, khususnya
banyaknya volume air, merupakan faktor yang dipakai untuk percbaan. Dalam hal
ini, percobaan yang dilakukan adalah untuk membuktikan bilamana volume air yang
berbeda mempengaruhi pertumbuhan kecambah kacang hijau.
Baki 1
Pada baki 1, terlihat bila kecambah tumbuh paling banyak, tetapi pertumbuhan
dan perkembangannya lebih lambat dari baki lain. Rata-rata totalnya pun paling
sedikit daripada baki lainnya. Hal ini dikarenakan walau kecambah tumbuh paling
banyak, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya paling lambat dari baki lain.
Baki 2
Pada baki 2, terlihat bila kecambah tumbuh paling banyak setelah baki 1, tetapi
pertumbuhan dan perkembangannya lebih lambat dari baki lain dan lebih cepat
daripada baki 1. Rata-rata totalnya pun paling sedikit setelah baki 1 daripada baki
lainnya. Hal ini dikarenakan walau kecambah tumbuh ke-2 terbanyak, tetapi
pertumbuhan dan perkembangannya paling lambat dari baki lain lebih cepat
daripada baki 1.
Baki 3
Pada baki 3, terlihat bila kecambah tumbuh
paling sedikit, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya lebih cepat dari gelas
lain. Tapi rata-rata totalnya paling sedikit daripada gelas lainnya. Hal ini
dikarenakan walau pertumbuhan dan perkembangannya paling cepat dari gelas lain,
tetapi kecambah tumbuh paling sedikit dan pada awalnya pertumbuhannya lama
karena masa dormansi yang cukup lama pula.
Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh
yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan
atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal. Dengan demikian,
dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu.
Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan, atau kimiawi
BAB V
PENUTUPAN
V.1. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya
hipotesan yang kami berikan pada percobaan ini benar, yaitu ‘’kacang
akan tumbuh dan berkembang baik dengan di beri air lebih banyak dibandingkan
dengan kacang yang diberi air sedikit
atau tidak sama sekali’’.
Kemuadian dari
pengamatan data di atas, dapat kami ditarik kesimpulan bahwa juga :
1.
volume air yang berbeda mempengaruhi pertumbuhan
kecambah kacang hijau. Semakin banyak air maka pertumbuhan dan perkembangan
kecambah akan semakin cepat, tetapi jumlah kecambah yang tumbuh akan semakin
sedikit.
2.
Tumbuhan
yang kekurangan air masih dapat tumbuh tetapi pertumbuhannya terhambat
3.
Baik
dalam proses perkecambahan ataupun pasca perkecambahan, tumbuhan memerlukan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar