Kamis, 16 Juni 2016

catatan kemarin, entah kapan

BISMILLAH
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Untuk kamu, Yang sempat hadir.
Apa kabar? Sudah lama kita tak jumpa. Jangankan berjumpa, saling sapa pun sudah tidak. Aku maklumi itu semua. Aku menghargai kehidupanmu, dan kamu? entahlah masih peduli dengan hidupku atau tidak.
Mungkin kamu akan bertanya, kenapa aku menulis ini semua? Jika kamu mengira, karena aku ingin mencuri perhatianmu tentu tidak (jangan baper yaaaa). Lantas untuk apa? Lalu jika kamu mengira aku ingin mendramatisir keadaan, itupun tidak. Sama sekali tidak.
Aku menulis semua ini hanya karena rindu. Tak pernahkah kamu merasakannya juga? Aku harap kamu sempat merindukanku walau hanya semalam. Setidaknya kamu mengingat bagaimana aku tertawa lalu menangis. Setidaknya kamu mengingat bagaimana susahnya berusaha dan mudahnya menyerah.
Cinta kita hanyalah cinta biasa. Cinta yang tumbuh tanpa kita sadari saat diperjalanan Cikuray. Cinta yang terus tumbuh hanya karena aku yang kamu anggap berbeda. Cinta yang terus tumbuh ketika kita bertukar sapa, senyum dan kabar. Cinta yang terus tumbuh karena tingkahku yang jadi salting setiap kali mendengar namamu. Manis. Aku masih bisa merasakannya walaupun hanya sedikit aku ingat.
Aku masih ingat betapa lucunya saat pertama kali kita jalan. Ingat tidak? Kita pergi ke taman kupu-kupu. Kita, entah hanya aku saja yang terlihat canggung saat itu. Buburkacang! Kita beli buburkacang pas pulang dari sana, belum pernah aku makan bubur kacang seenak itu. Agak jaim aku makannya dan memang giung sih tapi aku menikmatinya. Mungkin karena aku memang lagi baper bapernya huhuuu
Aku juga masih ingat betapa indahnya kala itu, ketika kamu terus membimbingku untuk lebih baik dalam pelajaran fisika, tak peduli seberapa kerasnya kamu lakukan itu untuk aku, kamu mencoba mengingat kembali materi yang sudah lalu, kamu nanya kesana kemari bagaimana cara mengitung dan cara menyelesaikannya. Aku tahu itu! Aku berterimakasih banyak sekali, banyaaaak sekali. Berkat kamu, alhamdulillah aku mendapatkan ranking 5 besar dikelas dan andai saja waktu itu aku menerima taruhanmu, mungkin aku udah ke Argopuro huhuuuuu.
Kamu tidak tahu, seberapa banyak aku tersenyum kala itu.
Aku tidak peduli, apakah aku cinta pertamamu atau bukan. Aku menyimpan memori dalam hidupmu atau tidak. Yang aku tahu aku merasakannya. Cukup aku. Kamu juga bukan kekasih pertamaku atau keduaku. Tapi percayalah. Kamu membuatku mengenal banyak hal untuk pertama kalinya. Kamu orang pertama yang membuatku percaya bahwa jodoh itu sudah Allah beri dan kita hanya perlu menunggu waktu itu tiba dengan berusaha untuk menjadi lebih baik.
Untuk kamu, yang sempat hadir.
Maaf aku sempat membuatmu muak. Dengan sikapku yang kekanak-kanakan. Yang sering mengeluh, yang sering berdrama dengan segala masalah. Kamu selalu mengingatkanku. Dan lagi, aku terlambat menyadarinya. Aku tau aku salah, tapi siapa yang peduli saat itu. Yang aku tahu hanya cinta itu menyakitkan ketika kamu pergi, itu saja. Bodoh? Iya, sangat bodoh. Kadang aku pun hanya tertawa bila mengingatnya. Perjalanan kita memang sangat lucu ternyata.
Aku ingat, kita memulai dengan cara yang salah. Entah aku, atau kamu. Tapi aku tak ingin menyalahkan siapapun, karena untuk masalah perasaan semua orang akan merasa benar. Meskipun penuh kebohongan dan ketidakpedulian. Cukup aku saja yang tahu maksud semuanya.
Perjalanan memang kadang membuat aku terbang lalu jatuh. Terimakasih, kamu telah menjadi perjalananku. Terimakasih, kamu pernah menjadi harapanku. Terimakasih, kamu telah mebuat aku percaya terhadap keyakinan. Terimakasih, telah memberikan cerita yang indah dalam dongeng hidupku. Terimakasih, atas semua hal yang pernah kamu lakukan untukku. Semua itu banyak membuat aku tersenyum dan kadang menagis. Hidup kadang terasa manis seperti gulali yang aku beli didepan home encun, tapi ada masanya terasa pahit seperti siki mahoni yang  aku makan saat osjur tahun kemarin. Dan kamu telah menjadikan keduanya di saat yang bersamaan. Sekali lagi, terimakasih. Untuk pernah hadir lalu pergi. Dan untuk sempat memulai lalu mengakhiri.
Untuk kamu, yang sempat hadir.
Aku tadi bilang bahwa aku merindukanmu, tapi setelah aku menulis ini semua aku tak lagi merasakannya. Aku sedang tersenyum, percayalah. Aku bahagia. Tak perlu aku yang merindukanmu lagi. Tugasku sudah cukup. Tugasku kini pergi lalu menghilang. Untuk tak saling mengenal akan lebih baik, mungkin? Hahaha hanya bercanda. Aku tidak akan kekanak kanakan lagi. Aku hanya berharap aku dan kamu baik baik saja. Kita bahagia bersama, di jalan yang berbeda.
Dan harapan terakhirku adalah suatu saat aku dapat bertemu kamu, dengan senyuman. Tak ada lagi kecanggungan. Lalu berbincang. Dan aku akan mengenalkan seseorang padamu. Dan sebaliknya.
Iya, seseorang yang aku kenalkan adalah orang yang membuat aku tersenyum setelah kamu membuat aku menangis. Dan kamu, mengenalkan seseorang yang kamu ajak tersenyum ketika aku sedang menangis.
Untuk kamu. Yang sempat hadir.
Aku merasa cukup. Dan aku pergi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 11 Juni 2016

“ Kesehatan Mental”

MAKALAH
PENDIDIKAN KESEHATAN SEKOLAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Kesehatan Sekolah
“ Kesehatan Mental”
Dengan Dosen Pengampu Dewi Susialwati, M.pd





Disusun oleh
Nama   :
·         Fera Siti Fauzian                     (1407096)
·         Imas Suminar                          (1405462)
·         Mauli Rizki Kholifatulloh       (1405501)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN JASMANI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua, berkat karunia dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tugas ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Kesehatan Sekolah.
Kami ucapkan terimakasih kepada orang tua kami yang telah mendukung kami baik moral maupun material yang tidak akan terukur sampai kapanpun dan takan pernah terganti oleh apapun. Juga kepada teman-teman penjas 4B yang selalu saling mendukung dalam berbagai kegiatan baik itu formal maupun nonformal, berkat merekalah kami bisa bersama sama menyusun makalah ini dengan penuh perjuangan.
Makalah ini berisikan tentang materi Kesehatan Mental, diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan kita. Aamiin.





Sumedang, 10 Februari 2016



Penyusun  



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                 i
DAFTAR ISI                                                                                                 ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                                    1
B.     Rumusan Masalah                                                                               1
C.     Tujuan Penulisan                                                                                 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Kesehatan Mental Masa Remaja .................................................... 3
B.     Kehidupan Remaja ......................................................................... 7
C.     Kenakalan Remaja ......................................................................... 10
D.    Penanggulangan kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkotika dan zat berbahaya menanggulangi kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya ..................................................... 13

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan                                                                                         14

DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap individu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dituntut untuk bekerja dan berusaha agar keinginan dari dirinya dapat terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut manusia memerlukan jasmani yang sehat. Karena apabila jasmani atau tubuh terganggu maka semua aktivitas individu tersebutpu terganggu. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara penuh bukan semata-mata hanya terbebas dari penyakit dan keadaan lemah tertentu. Apabila mental dan jasmani individu tersebut sehat tentunya akan sedikit kemungkinan terjadinya gangguan untuk meelakukan aktivitas sehari-hari. Jika mental individu tersebut sehat maka individu tersebut dapa terhindar dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, sehingga ia dapat menyesuaikan diri dan dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang dimiliki. Dengan keadaan mental yang sehat maka individu tersebut dapat berkembang secara optimal. 
Perkembangan merupakan suatu proses yang majemuk serta berlangsung seumur hidup dan merupakan hasil interaksi antara bakat-bakat bawaan dan faktor lingkungan, interaksi proses kematangan dengan faktor latihan/proses belajar. Perkembangan anak meliputi beberapa periode, yaitu masa bayi, masa prasekolah, masa usia sekolah dan masa remaja.
Setiap perkembangan mempunyai ciri tertentu yang bisa dipergunakan sebagai kriteria untuk menilai, apakah seseorang berkembang secara normal atau tidak, ditinjau dari segi fisik, mental emosi dan sosial.
B.     Rumusan Masalah
a.       Apa Kesehatan mental masa remaja itu?
b.      Bagaimana Kehidupan remaja?
c.       Apa saja contoh Kenakalan remaja?
d.      Bagaimana penanggulangan kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya?
C.     Tujuan
a.       Dapat mengetahui apa kesehatan mental pada saat masa remaja itu.
b.      Dapat mengetahui bagamana kehidupan remaja itu
c.       Dapat mengetahui apasaja contoh kenakalan remaja



d.      Dapat mengetahui bagaimana cara menanggulangi kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kesehatan Mental Masa Remaja
Remaja adalah waktu manusia  berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa  tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :
·         12 – 15 tahun
·         masa remaja awal, 15 – 18 tahun
·         masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun
·         masa remaja akhir.
Dalam psikologi perkembangan remaja dikenal sedang dalam fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan. Fase perkembangan remaja ini berlangsung cukup lama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 11-19 tahun pada wanita dan 12-20 tahun pada pria. Fase perkebangan remaja ini dikatakan fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan adalah karena dalam fase ini remaja sedang berada di antara dua persimpangan antara dunia anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya


emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.
Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang berlainan dengan dirinya.
Ada dua faktor yang mempengaruhi mental remaja, yaitu :
a)      Faktor Internal
Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu,pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya
b)      Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.
Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
Manusia pada masa remaja yang sedang mencari jati dirinya membuat emosinya menjadi sangat labil dan mudah terganggu kesehatan mentalnya.
Kriteria remaja yang bermental sehat adalah sebagai berikut :
1.      Dapat menerima perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya dengan lapang dada
2.      Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya (teman sebayanya)
3.      Dapat mengatasi gejolak-gejolak seksualitasnya
4.      Mampu menemukan jati dirinya dan berprilaku sesuai jati dirinya tersebut
5.      Dapat menyeimbangkan pengaruh orang tua dan pengaruh teman sebayanya
6.      Dapat mengaktualisasikan kemampuannya baik dalam sekola maupun lingkungan sosialnya
7.      Tidak mudah goyah apabila terjadi konflik-konflik yang membutuhkan penyelesaian dengan pikiran yang jernih
8.      Memiliki cita-cita atau tujuan hidup yang dapat di kejar dan di wujudkan untuk memotivasi diri menjadi seorang yang berguna
9.      Memiliki integrasi kepribadian
10.  Memiliki perasaan aman dan perasaan menjadi anggota kelompoknya
Faktor - faktor lain yang membuat kesehatan mental remaja terganggu adalah :
a)      faktor biologi.
Yaitu proses pertumbuhan ciri - ciri seksual primer dan sekunder. Ciri ciri seksual primer adalah proses pertumbuhan organ – organ seksual yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi seperti pada pria yaitu pertumbuhan penis, sperma dll. Pada wanita yaitu matangnya ovarium, vagina dll. Ciri – ciri seksual sekunder adalah pertumbuhan organ organ tubuh yang tidak berkaitan langsung dengan proses reproduksi.
Contohnya pada pria yaitu munculnya bulu di ketiak dan kelamin, perubahan suara, pertumbuhan badan yg pesat dll.Pada wanita yaitu bulu di ketiak dan kelamin, payudara membesar, pertumbuhan badan yg pesat dll.
Perubahan faktor biologi dapat membuat kesehatan mental remaja terganggu seperti :
1.      Sulit beradaptasi dengan kondisi fisiknya yang baru.
Pertumbuhan fisik yang secara tiba – tiba pesat membuat remaja menjadi bingung dan sulit menghadapinya. Pertumbuhan yang terlalu cepat disbanding kan temen teman sebaya lainnya dapat menimbulkan rasa malu karena merasa berbeda. Sedangkan pertumbuhan yang terlambat dapat membuat remaja minder dan tidak percaya diri dalam bergaul.
2.      Salah informasi yang menyebabkan salah persepsi.
Mereka ingin bertanya kepada orang yang lebih dewasa tapi merasa malu dan justru bertanya kepada teman – temannya yang malah memberikan jawaban yang salah dan dapat menjerumuskan kepada hal buruk seperti seks bebas, manstrubasi dan salah dalam perlakukan dirinya sendiri.
b)      faktor keluarga.
Persoalan paling signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari sehingga menyulitkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, terutama sang ayah, dan perjuangannya secara bertahap untuk bisa membebaskan diri dari dominasi mereka pada level orang-orang dewasa.
Seringkali orangtua mencampuri urusan-urusan pribadi anaknya yang sudah remaja dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, “Dimana kamu semalam?”, “Dengan siapa kamu pergi?”, “Apa yang kamu tonton?” dan lain sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut pada dasarnya ditujukan oleh orangtua adalah karena kepedulian orangtua terhadap keberadaan dan keselamatan anak remajanya. Namun ditelinga dan dipersepsi anak pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti introgasi seorang polisi terhadap seorang criminal yang berhasil ditangkap. remaja sering menunjukkan sikap menantang otoritas orangtuanya
c)      faktor lingkungan dan sosial
Pada faktor lingkungan dan sosial melingkupi semua yang berhadapan langsung dengan remaja seperti pertemanan dan pergaulan, sekolah dan lingkungan rumah sekitar. Faktor - faktor tersebut sangat mempengaruhi kepribadian seseorang dari lingkungan remaja banyak belajar dan meniru. Jika lingkungan terlalu banyak menuntut remaja untuk banyak melakukan hal maka remaja tersebut dapat sangat tertekan.  
Lingkungan yang tidak baik serta pergaulan yang salah juga dapat membuat remaja menjadi terganggu kesehatan mentalnya.Dampak gangguan kesehatan mental pada remaja :
Dampak positifnya jika remaja tersebut dapat melalui masa masa stress dan gangguan kesehatan mental lainnya maka remaja tersebut dapat menjadikannya pembelajaran dari pengalaman yang menyebabkan frustasi tersebut dan menjadikannya motivasi untuk terus berusaha lebih baik.
Dampak negatifnya jika remaja tidak bisa mengatasi stress dan kesehatan mental lainnya maka dapat timbul :
1.      kenakalan remaja.
2.      penyalahgunaan obat terlarang dan alcohol
3.      seks bebas
4.      gangguan makan
5.      bunuh diri
6.      gangguan mental
7.      kurangnya percaya diri
B.  Kehidupan Remaja
Sebagai makhluk sosial, manusia tak lepas dari orang lain. Begitu pula dengan remaja. Ia memerlukan interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya. Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak pergaulannya bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
Pergaulan berasal dari kata “GAUL”.Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari  dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. “Gaul” menurut dimensi remaja-remaja adalah ikut dalam trend, mode, dan hal-hal yang berhubungan dengan glamoran hidup. Harus masuk ke dalam geng-geng, sering bergabung, dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata,  game center, dan lain-lain. yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif.
Solidaritas dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan seks bebas. Kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak setia kawan, paradigma seperti inilah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sendiri.
Jika ditinjau lebih dalam “Gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak negatif jika standar nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu, standar nilai yang sesuai dengan kebudayaan kita yang penuh dengan tata krama dan kesopanan. Hanya saja, mengubah sesuatu yang sudah mendarah daging di sebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan sinergi dari semua pihak, baik oranng tua, keluarga, pemuka masyarakat, pemerintah, dan yang tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai remaja yang akan menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.
Pergaulan remaja dibagi ke dalam dua aspek, yakni :
1.      Pergaulan Remaja yang Sehat
Pergaulan remaja yang sehat adalah pergaulan yang sesuai dengan etika pergaulan. Adapun beberapa cara mengembangkan pergaulan yang sehat diantaranya:
a)      Adanya kesadaran beragama bagi remaja
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatanterhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumusdalam pergaulan yang tidak sehat.
b)      Memiliki rasa setia kawan
Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
c)      Memilih teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
d)     Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif.
e)      Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
f)       Menstabilkan emosi
Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.
g)      Etika Pergaulan Remaja
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno Ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan,sikap cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha´ artinya adalah adat kebiasaan. Arti inilah yang melatarbelakangi terbentuknya istilah etika´ oleh Aristoteles (384-322 SM): ilmu tentang adat kebiasaan, apa yang biasa dilakukan. Etika mempunyai pengertian yang cukup dekat dengan moral. Moral dari bahasa latin mos jamaknya mores berarti kebiasaan, adat. Dalam kamus bahasa Indonesia pertama kali tahun1988 kata mores dipakai dalam arti yang sama yakni adat kebiasaan. Jadi kata moral dan etika keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan.
2.      Pergaulan Remaja yang tidak Sehat
Pergaulan remaja zaman sekarang memang sangat memprihatinkan , tidak jarang berbagai berita mengenai kenakalan remaja bermunculan. Mulai dari genk motor tawuran, seks bebas, sampai pada penggunaan narkotika NAPZA. Ini menunjukkan bahwa pergaulan remaja saat ini sudah tidak sehat lagi. Cara pergaulan remaja yang seperti sekarang ini tentu saja sangat menimbulkan dampak negatif . Selain memperburuk situasi dan kondisi pergaulan remaja dan mempengaruhi cara hidup remaja lain, cara pergaulan remaja yang seperti sekarang juga dapat mempengaruhi kualitas hidup generasi anak cucu kita.
C.     Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.
Bentuk kenakalan remaja banyak sekali, antara lain : Narkoba, free sex, tawuran, pergaulan bebas, dll. Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang gagal dalam mengembangkan emosi jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri terhadap hal baru yang masuk ke dalam dirinya, yang menimbulkan sikap yang tidak seharusnya dilakukan.
Kenakalan remaja adalah wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun pada saat remaja.
Berikut adalah kenakalan remaja yang kerap terjadi disekitar kita:
1.      Merokok
2.      Narkoba
3.      Free sex
4.      Tawuran
5.      Minuman keras
Oleh karena itu guru atau orang tua harus berusaha mengarahkan serta membimbing remaja yang sering berbuat hal yang tidak wajar,misalnya berbohong atau lari dari rumah.
1.      Kebiasaan merokok
Alasan bagi remaja melakukan kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkotika, hal tersebut dikarenakan:
a)      Merokok dianggap sebagai alat untuk bergaul dengan sesama anggota masyarakat.
b)      Merokok dianggap sebagai lambang kedewasaan, terutama pada anak seusia selasan tahun
c)      Merokok dianggap sebagai lambang kejantanan bagi mereka kegagahan serta kejantanan diukur melalui sebatang rokok
d)     Merokok dianggap sebagai status sosial sehingga anggota masyarakat akan merasa naik gengsinya bila merokok
e)      Merokok dianggap sebagai pelarian dari rasa bosan, kegagalan, putus asa ataupun sikap pemberontakan terhadap lingkungan hidup yang kurang menguntungkan
f)       Dari segi farmakologi apat disebutkan bahwa merokok mendorong rasa ketagihan atau kecanduan terhadap nikotin, sekali menghisap rokok maka nikotin akan bersenyawa dengan darah manusia
2.      Penyalahgunaan narkoba
Penyalahgunaan narkoba adalah pengguna obat atau zat berbahaya secara tidak wajar atau diluar pengawasan dokter. Narkotika merupakan jenis obat yang diperlukan dalam ilmu pengobatan, tetapi apabila penggunaannya tidak tepat maka akan terjadi akiba yang membahayakan. Bahkan dokter akan sangat hati-hati dalam memberikan obat narkotika kepada pasien.
      Jenis obat pada dasarnya di bedakan menjadi 3, yaitu:
a)      Opiates yaitu sejenis narkotika berasal dari tumbuhan opiun (candu). Narkotika yang berasal dari jenis ini adalah morpin heroin dan codein.
b)      Cocain berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh terutama tumbuh di Amerika Latin. Cocain merangsang susunan sistem saraf pusat. Salah satu akibat adalah gugup dan tidak bisa tidur.
c)      Marijuana berasal dari bunga dan sejenis tumbuhan. Bagi mereka yang sudah kecanduan biasanya tidak mampu mengendalikan perilakunya, sehingga terjadi kekacauan dan kejahatan yang dilakukan oleh para marijuana tersebut.
d)     Akibat yang timbul dari penyalahguanaan narkotikan dan zat berbahaya adalah:
1)      Keracunan
2)      Kecanduan/ketergantungan
3)      Kematian
3.      Minuman keras
Minuman keras adalah sejenis narkotika yang secara langsung mempengaruhi sistem sarap pusat, khususnya memperlemah daya mampu otak untuk mengendalikan emosi.
a)      Hubungan alkohol dengan kesehatan diantaranya:
1)      Berbagai penyakit misalnya mudah terserang penyakkit liver [erit serta gangguan gizi
2)      Mengakibatkan seseorang kehilangan kemampuan mengontrol emosinya, sehingga mengakibatkan kekacauan lalu lintas. Pengguanaan narkotika dan minuan keras diluar pengawasan dokter atau penggunaan yang tidak sesuai dengan dosis dinyatakan sebagai pelanggaran hukum , memandang bahwa akibat yang dapat ditimbulkan oleh narkotika dan minuman keras dapat membahayakan generasi muda. Karena itu peraturan dan ancaman terhadap pelanggaran hukum dan penyalahgunaan narkotika serta zat berbahaya sangat ketat. Akibat yang ditimbulkannya bukan semata mengancam fisik tetapi juga mentalnya.
b)      Hubungan merokok dengan kesehatan
Kebiasaan meroko dalam kaitan dengan kesehatan mambawa akibat yang tidak tidak kecil, bahkan kemungkinan menimbulakan kematian sekitar 30-80%. Merokok dapat mengancam kesehatab manusia, sebab:
1)      Nikotin menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, merusak saluran pencernaan, ginjal dan saraf.
2)      Tar menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan saluran pernafasan
3)      Carbon monoxide mengakibatkan peredaran zat asam pada butir butir darah merah berkurang
c)      Alasan kebiasaan merokok adalah;
1)      Merokok dianggap sebagai alat untuk bergaul dengan sesama anggota masyarakat
2)      Merokok dianggap sebagai lambang kedewasaan
3)      Merokok dianggap sebagai lambang kejantanan
4)      Merokok dianggap sebagai status sosial
5)      Merokok dianggap sebagai pelarian dari masa bosan, kegagalan, putus sa ataupun sebagai sikap pemberontakan terhadap lingkungan hidup yang dianggap kurang menguntungkan
6)      Dari segi farmakologi dapatlah di sebutkan bahwa merokok di dorong rasa ketagihan atau kecanduan terhadap nikotin.
D.    Penanggulangan kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkotika dan zat berbahaya menanggulangi kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya.
Dalam meningkatkan usaha pencenggahan penyalahgunaan narkotika dan zat berbahaya, maka lembaga pendidikan ( sekolah) melakukannya dengan mata pelajaran kesehatan, pendidikan jasmani, biologi, pendidikan agamadan pendidikan moral pancasila
Penanggulangan kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkotika dan za berbahaya adalah:
1)      Memamui epndidikan kesehatan.
2)      Pendidikan jasmani dan oleh raga
3)      Bilogi
4)      Pendidikan adama
5)      Pendidikan moral pancasila



BAB III
PENUTUPAN
A.    Kesimpulan
Remaja adalah waktu manusia  berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa  tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Bentuk kenakalan remaja banyak sekali, antara lain : Narkoba, free sex, tawuran, pergaulan bebas, dll. Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang gagal dalam mengembangkan emosi jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri terhadap hal baru yang masuk ke dalam dirinya, yang menimbulkan sikap yang tidak seharusnya dilakukan.





DAFTAR PUSTAKA
Susilawati, Dewi. (2015).  Pendidikan Kesehatan Sekolah. PGSD  Upi Kampus Sumedang.
Remaja menjadi Icon kenakalan. 2012  http://mynameisedho.blogspot.co.id/2012/11/remaja-sekarang-menjadi-icon-kenakalan.html ( di buka tanggal 10 Februari 2016)
Kesehatan mental pada remaja. 2015.  http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kesehatan-mental-pada-setiap.html (di buka tanggal 10 Februari 2016)
Kesehatan mental pada remaja. 2011. http://dewikusumadian.blogspot.co.id/2012/11/kesehatan-mental-pada-remaja.html (dibuka tanggal 10 Februari 2016)
Kenakalan remaja.  2014. http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/ (di buka pada 11 Februari 2016)