JANGAN MACAN-MACAM Semua orang memujaku, keindahanku harumku, aku tebarkan wangi disetiap jejak. merah merekah pantas jika semua orang tersihir pesonaku.namun mereka hanya melihat dari kejauhan, berusaha menghancurkanku dan bagi orang yang mempunyai maksud lain mereka bisa terluka dan berdarah merasakan sakit tertusuk, karena aku mawar berduri.
Kamis, 16 Juni 2016
Sabtu, 11 Juni 2016
“ Kesehatan Mental”
MAKALAH
PENDIDIKAN
KESEHATAN SEKOLAH
Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Pendidikan Kesehatan Sekolah
“ Kesehatan
Mental”
Dengan Dosen
Pengampu Dewi Susialwati, M.pd
Disusun oleh
Nama :
·
Fera Siti
Fauzian (1407096)
·
Imas Suminar (1405462)
·
Mauli Rizki
Kholifatulloh (1405501)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN JASMANI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua, berkat karunia dan
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Tugas ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Kesehatan
Sekolah.
Kami ucapkan
terimakasih kepada orang tua kami yang telah mendukung kami baik moral maupun
material yang tidak akan terukur sampai kapanpun dan takan pernah terganti oleh
apapun. Juga kepada teman-teman penjas 4B yang selalu saling mendukung dalam
berbagai kegiatan baik itu formal maupun nonformal, berkat merekalah kami bisa
bersama sama menyusun makalah ini dengan penuh perjuangan.
Makalah ini berisikan
tentang materi Kesehatan Mental, diharapkan makalah ini dapat memberikan
manfaat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala urusan kita. Aamiin.
Sumedang, 10
Februari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang 1
B.
Rumusan Masalah 1
C.
Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Kesehatan Mental
Masa Remaja .................................................... 3
B.
Kehidupan Remaja
......................................................................... 7
C.
Kenakalan Remaja
......................................................................... 10
D.
Penanggulangan
kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkotika dan zat berbahaya menanggulangi kebiasaan merokok, penyalahgunaan
narkoba dan zat berbahaya .....................................................
13
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap individu untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka dituntut untuk bekerja dan berusaha agar keinginan dari dirinya
dapat terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut manusia memerlukan
jasmani yang sehat. Karena apabila jasmani atau tubuh terganggu maka semua
aktivitas individu tersebutpu terganggu. Menurut WHO (World Health
Organization) sehat adalah suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik,
mental dan sosial secara penuh bukan semata-mata hanya terbebas dari penyakit
dan keadaan lemah tertentu. Apabila mental dan jasmani individu tersebut sehat
tentunya akan sedikit kemungkinan terjadinya gangguan untuk meelakukan
aktivitas sehari-hari. Jika mental individu tersebut sehat maka individu
tersebut dapa terhindar dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, sehingga
ia dapat menyesuaikan diri dan dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang
dimiliki. Dengan keadaan mental yang sehat maka individu tersebut dapat
berkembang secara optimal.
Perkembangan merupakan suatu proses yang
majemuk serta berlangsung seumur hidup dan merupakan hasil interaksi antara
bakat-bakat bawaan dan faktor lingkungan, interaksi proses kematangan dengan
faktor latihan/proses belajar. Perkembangan anak meliputi beberapa periode,
yaitu masa bayi, masa prasekolah, masa usia sekolah dan masa remaja.
Setiap perkembangan mempunyai ciri
tertentu yang bisa dipergunakan sebagai kriteria untuk menilai, apakah
seseorang berkembang secara normal atau tidak, ditinjau dari segi fisik, mental
emosi dan sosial.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa Kesehatan
mental masa remaja itu?
b.
Bagaimana
Kehidupan remaja?
c.
Apa saja contoh
Kenakalan remaja?
d.
Bagaimana
penanggulangan kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya?
C.
Tujuan
a.
Dapat mengetahui
apa kesehatan mental pada saat masa remaja itu.
b.
Dapat mengetahui
bagamana kehidupan remaja itu
c.
Dapat mengetahui
apasaja contoh kenakalan remaja
d.
Dapat mengetahui
bagaimana cara menanggulangi kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kesehatan Mental
Masa Remaja
Remaja adalah
waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak
dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak.
Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa
peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun
sampai 21 tahun.
Menurut psikologi,
remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada
usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang
cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk
tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,
perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini,
pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis,
abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar
keluarga.
Batasan usia remaja
yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan
atas tiga, yaitu :
·
12 – 15 tahun
·
masa remaja awal,
15 – 18 tahun
·
masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 tahun
·
masa remaja
akhir.
Dalam psikologi perkembangan remaja
dikenal sedang dalam fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan
persoalan. Fase perkembangan remaja ini berlangsung cukup lama kurang lebih 11
tahun, mulai usia 11-19 tahun pada wanita dan 12-20 tahun pada pria. Fase
perkebangan remaja ini dikatakan fase pencarian jati diri yang penuh dengan
kesukaran dan persoalan adalah karena dalam fase ini remaja sedang berada di
antara dua persimpangan antara dunia anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.
Secara
tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu
masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan
kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya
emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat
depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak
terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh
karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.
Keadaan emosi pada
masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan hormon. Suatu saat
remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi remaja lebih
kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang realistis.
Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat yang
akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang
baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (1990),
yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara
penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional yang
disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang
berlainan dengan dirinya.
Ada dua faktor yang mempengaruhi mental remaja,
yaitu :
a)
Faktor Internal
Internal adalah
faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan
dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki,
iri, pemalu,pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat
melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan
aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan
sebagainya
b)
Faktor Eksternal
Faktor eksternal
merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi
mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia
adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan
masih banyak lagi lainnya.
Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
Manusia pada masa remaja yang sedang mencari jati
dirinya membuat emosinya menjadi sangat labil dan mudah terganggu kesehatan
mentalnya.
Kriteria remaja yang bermental sehat adalah sebagai berikut :
Kriteria remaja yang bermental sehat adalah sebagai berikut :
1.
Dapat menerima
perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya dengan lapang dada
2.
Dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya (teman sebayanya)
3.
Dapat mengatasi
gejolak-gejolak seksualitasnya
4.
Mampu menemukan
jati dirinya dan berprilaku sesuai jati dirinya tersebut
5.
Dapat
menyeimbangkan pengaruh orang tua dan pengaruh teman sebayanya
6.
Dapat
mengaktualisasikan kemampuannya baik dalam sekola maupun lingkungan sosialnya
7.
Tidak mudah
goyah apabila terjadi konflik-konflik yang membutuhkan penyelesaian dengan pikiran
yang jernih
8.
Memiliki
cita-cita atau tujuan hidup yang dapat di kejar dan di wujudkan untuk
memotivasi diri menjadi seorang yang berguna
9.
Memiliki
integrasi kepribadian
10. Memiliki perasaan aman dan perasaan menjadi anggota
kelompoknya
Faktor - faktor lain yang membuat kesehatan mental
remaja terganggu adalah :
a)
faktor biologi.
Yaitu proses
pertumbuhan ciri - ciri seksual primer dan sekunder. Ciri ciri seksual primer
adalah proses pertumbuhan organ – organ seksual yang berhubungan langsung
dengan proses reproduksi seperti pada pria yaitu pertumbuhan penis, sperma dll.
Pada wanita yaitu matangnya ovarium, vagina dll. Ciri – ciri seksual sekunder
adalah pertumbuhan organ organ tubuh yang tidak berkaitan langsung dengan
proses reproduksi.
Contohnya pada
pria yaitu munculnya bulu di ketiak dan kelamin, perubahan suara, pertumbuhan
badan yg pesat dll.Pada wanita yaitu bulu di ketiak dan kelamin, payudara
membesar, pertumbuhan badan yg pesat dll.
Perubahan faktor biologi dapat membuat kesehatan mental remaja terganggu seperti :
Perubahan faktor biologi dapat membuat kesehatan mental remaja terganggu seperti :
1.
Sulit
beradaptasi dengan kondisi fisiknya yang baru.
Pertumbuhan
fisik yang secara tiba – tiba pesat membuat remaja menjadi bingung dan sulit
menghadapinya. Pertumbuhan yang terlalu cepat disbanding kan temen teman sebaya
lainnya dapat menimbulkan rasa malu karena merasa berbeda. Sedangkan
pertumbuhan yang terlambat dapat membuat remaja minder dan tidak percaya diri
dalam bergaul.
2.
Salah informasi
yang menyebabkan salah persepsi.
Mereka ingin
bertanya kepada orang yang lebih dewasa tapi merasa malu dan justru bertanya
kepada teman – temannya yang malah memberikan jawaban yang salah dan dapat
menjerumuskan kepada hal buruk seperti seks bebas, manstrubasi dan salah dalam
perlakukan dirinya sendiri.
b)
faktor keluarga.
Persoalan paling
signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari sehingga menyulitkannya
untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah hubungan remaja dengan orang yang
lebih dewasa, terutama sang ayah, dan perjuangannya secara bertahap untuk bisa
membebaskan diri dari dominasi mereka pada level orang-orang dewasa.
Seringkali orangtua
mencampuri urusan-urusan pribadi anaknya yang sudah remaja dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, “Dimana kamu semalam?”, “Dengan siapa
kamu pergi?”, “Apa yang kamu tonton?” dan lain sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut pada dasarnya ditujukan oleh orangtua adalah karena kepedulian
orangtua terhadap keberadaan dan keselamatan anak remajanya. Namun ditelinga
dan dipersepsi anak pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti introgasi seorang
polisi terhadap seorang criminal yang berhasil ditangkap. remaja sering
menunjukkan sikap menantang otoritas orangtuanya
c)
faktor
lingkungan dan sosial
Pada faktor lingkungan
dan sosial melingkupi semua yang berhadapan langsung dengan remaja seperti
pertemanan dan pergaulan, sekolah dan lingkungan rumah sekitar. Faktor - faktor
tersebut sangat mempengaruhi kepribadian seseorang dari lingkungan remaja
banyak belajar dan meniru. Jika lingkungan terlalu banyak menuntut remaja untuk
banyak melakukan hal maka remaja tersebut dapat sangat tertekan.
Lingkungan yang tidak
baik serta pergaulan yang salah juga dapat membuat remaja menjadi terganggu kesehatan
mentalnya.Dampak gangguan kesehatan mental pada remaja :
Dampak positifnya jika
remaja tersebut dapat melalui masa masa stress dan gangguan kesehatan mental
lainnya maka remaja tersebut dapat menjadikannya pembelajaran dari pengalaman
yang menyebabkan frustasi tersebut dan menjadikannya motivasi untuk terus
berusaha lebih baik.
Dampak negatifnya jika remaja tidak bisa mengatasi stress dan kesehatan mental lainnya maka dapat timbul :
Dampak negatifnya jika remaja tidak bisa mengatasi stress dan kesehatan mental lainnya maka dapat timbul :
1.
kenakalan
remaja.
2.
penyalahgunaan
obat terlarang dan alcohol
3.
seks bebas
4.
gangguan makan
5.
bunuh diri
6.
gangguan mental
7.
kurangnya
percaya diri
B. Kehidupan Remaja
Sebagai makhluk sosial, manusia tak lepas dari orang
lain. Begitu pula dengan remaja. Ia memerlukan interaksi dengan orang lain
untuk mencapai kedewasaannya. Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang
remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak pergaulannya bagi
dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
Pergaulan berasal dari kata “GAUL”.Pergaulan itu
sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari dalam persahabatan ataupun
masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. “Gaul”
menurut dimensi remaja-remaja adalah ikut dalam trend, mode, dan hal-hal yang
berhubungan dengan glamoran hidup. Harus masuk ke dalam geng-geng, sering
bergabung, dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata,
game center, dan lain-lain. yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja
akan menimbulkan budaya konsumtif.
Solidaritas dan kesetiakawanan sering dijadikan
landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula
kebanyakan remaja mulai merokok, minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan
bahkan seks bebas. Kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong
bisa dianggap tidak setia kawan, paradigma seperti inilah yang menggerayangi
pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah
merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sendiri.
Jika ditinjau lebih dalam “Gaul” tidak akan
menimbulkan banyak dampak negatif jika standar nilai yang dipakai untuk
mendefinisikan gaul itu, standar nilai yang sesuai dengan kebudayaan kita yang
penuh dengan tata krama dan kesopanan. Hanya saja, mengubah sesuatu yang sudah mendarah
daging di sebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan
sinergi dari semua pihak, baik oranng tua, keluarga, pemuka masyarakat,
pemerintah, dan yang tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai
remaja yang akan menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.
Pergaulan remaja dibagi ke dalam dua aspek, yakni :
1.
Pergaulan Remaja
yang Sehat
Pergaulan remaja
yang sehat adalah pergaulan yang sesuai dengan etika pergaulan. Adapun
beberapa cara mengembangkan pergaulan yang sehat diantaranya:
a)
Adanya kesadaran
beragama bagi remaja
Bagi
anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta
ketaatanterhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan,
bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami
norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar
tidak terjerumusdalam pergaulan yang tidak sehat.
b)
Memiliki rasa
setia kawan
Agar
dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan
sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja
masyarakat menjadi tentram.
c)
Memilih teman
Maksud
dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh
dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang
pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman
dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
d)
Mengisi waktu
dengan kegiatan yang positif
Bagi
mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya
novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka
untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita harus
mengisinya dengan hal-hal yang positif.
e)
Laki-laki dan
perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
Agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga
jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena
dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
f)
Menstabilkan
emosi
Jika
memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan cara menenangkan
diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.
g)
Etika Pergaulan
Remaja
Etika berasal
dari bahasa Yunani kuno Ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti:
tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak,
watak, perasaan,sikap cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha´ artinya adalah
adat kebiasaan. Arti inilah yang melatarbelakangi terbentuknya istilah etika´
oleh Aristoteles (384-322 SM): ilmu tentang adat kebiasaan, apa yang biasa
dilakukan. Etika mempunyai pengertian yang cukup dekat dengan moral. Moral dari
bahasa latin mos jamaknya mores berarti kebiasaan, adat. Dalam kamus bahasa
Indonesia pertama kali tahun1988 kata mores dipakai dalam arti yang sama yakni
adat kebiasaan. Jadi kata moral dan etika keduanya berasal dari kata yang
berarti adat kebiasaan.
2.
Pergaulan Remaja
yang tidak Sehat
Pergaulan
remaja zaman sekarang memang sangat memprihatinkan , tidak jarang berbagai berita
mengenai kenakalan remaja bermunculan. Mulai dari genk motor tawuran, seks
bebas, sampai pada penggunaan narkotika NAPZA. Ini menunjukkan bahwa
pergaulan remaja saat ini sudah tidak sehat lagi. Cara pergaulan remaja yang
seperti sekarang ini tentu saja sangat menimbulkan dampak negatif . Selain
memperburuk situasi dan kondisi pergaulan remaja dan mempengaruhi cara hidup
remaja lain, cara pergaulan remaja yang seperti sekarang juga dapat
mempengaruhi kualitas hidup generasi anak cucu kita.
C.
Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun.
Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.
Bentuk kenakalan remaja banyak sekali, antara lain : Narkoba, free sex, tawuran,
pergaulan bebas, dll. Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang
gagal dalam mengembangkan emosi jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri
terhadap hal baru yang masuk ke dalam dirinya, yang menimbulkan sikap yang
tidak seharusnya dilakukan.
Kenakalan remaja adalah wujud dari konflik yang tidak
terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun pada saat remaja.
Berikut adalah kenakalan remaja yang kerap terjadi disekitar
kita:
1.
Merokok
2.
Narkoba
3.
Free sex
4.
Tawuran
5.
Minuman
keras
Oleh karena itu guru atau orang tua
harus berusaha mengarahkan serta membimbing remaja yang sering berbuat hal yang
tidak wajar,misalnya berbohong atau lari dari rumah.
1.
Kebiasaan
merokok
Alasan
bagi remaja melakukan kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkotika, hal tersebut
dikarenakan:
a)
Merokok
dianggap sebagai alat untuk bergaul dengan sesama anggota masyarakat.
b)
Merokok
dianggap sebagai lambang kedewasaan, terutama pada anak seusia selasan tahun
c)
Merokok
dianggap sebagai lambang kejantanan bagi mereka kegagahan serta kejantanan
diukur melalui sebatang rokok
d)
Merokok
dianggap sebagai status sosial sehingga anggota masyarakat akan merasa naik gengsinya
bila merokok
e)
Merokok
dianggap sebagai pelarian dari rasa bosan, kegagalan, putus asa ataupun sikap
pemberontakan terhadap lingkungan hidup yang kurang menguntungkan
f)
Dari
segi farmakologi apat disebutkan bahwa merokok mendorong rasa ketagihan atau kecanduan
terhadap nikotin, sekali menghisap rokok maka nikotin akan bersenyawa dengan
darah manusia
2.
Penyalahgunaan
narkoba
Penyalahgunaan
narkoba adalah pengguna obat atau zat berbahaya secara tidak wajar atau diluar
pengawasan dokter. Narkotika merupakan jenis obat yang diperlukan dalam ilmu
pengobatan, tetapi apabila penggunaannya tidak tepat maka akan terjadi akiba
yang membahayakan. Bahkan dokter akan sangat hati-hati dalam memberikan obat
narkotika kepada pasien.
Jenis obat pada dasarnya di bedakan menjadi
3, yaitu:
a)
Opiates
yaitu sejenis narkotika berasal dari tumbuhan opiun (candu). Narkotika yang
berasal dari jenis ini adalah morpin heroin dan codein.
b)
Cocain
berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh terutama tumbuh di Amerika Latin. Cocain
merangsang susunan sistem saraf pusat. Salah satu akibat adalah gugup dan tidak
bisa tidur.
c)
Marijuana
berasal dari bunga dan sejenis tumbuhan. Bagi mereka yang sudah kecanduan
biasanya tidak mampu mengendalikan perilakunya, sehingga terjadi kekacauan dan
kejahatan yang dilakukan oleh para marijuana tersebut.
d)
Akibat
yang timbul dari penyalahguanaan narkotikan dan zat berbahaya adalah:
1)
Keracunan
2)
Kecanduan/ketergantungan
3)
Kematian
3.
Minuman
keras
Minuman
keras adalah sejenis narkotika yang secara langsung mempengaruhi sistem sarap
pusat, khususnya memperlemah daya mampu otak untuk mengendalikan emosi.
a)
Hubungan
alkohol dengan kesehatan diantaranya:
1)
Berbagai
penyakit misalnya mudah terserang penyakkit liver [erit serta gangguan gizi
2)
Mengakibatkan
seseorang kehilangan kemampuan mengontrol emosinya, sehingga mengakibatkan
kekacauan lalu lintas. Pengguanaan narkotika dan minuan keras diluar pengawasan
dokter atau penggunaan yang tidak sesuai dengan dosis dinyatakan sebagai
pelanggaran hukum , memandang bahwa akibat yang dapat ditimbulkan oleh
narkotika dan minuman keras dapat membahayakan generasi muda. Karena itu
peraturan dan ancaman terhadap pelanggaran hukum dan penyalahgunaan narkotika serta
zat berbahaya sangat ketat. Akibat yang ditimbulkannya bukan semata mengancam
fisik tetapi juga mentalnya.
b)
Hubungan
merokok dengan kesehatan
Kebiasaan
meroko dalam kaitan dengan kesehatan mambawa akibat yang tidak tidak kecil,
bahkan kemungkinan menimbulakan kematian sekitar 30-80%. Merokok dapat
mengancam kesehatab manusia, sebab:
1)
Nikotin
menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, merusak saluran
pencernaan, ginjal dan saraf.
2)
Tar
menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan saluran pernafasan
3)
Carbon
monoxide mengakibatkan peredaran zat asam pada butir butir darah merah berkurang
c)
Alasan
kebiasaan merokok adalah;
1)
Merokok
dianggap sebagai alat untuk bergaul dengan sesama anggota masyarakat
2)
Merokok
dianggap sebagai lambang kedewasaan
3)
Merokok
dianggap sebagai lambang kejantanan
4)
Merokok
dianggap sebagai status sosial
5)
Merokok
dianggap sebagai pelarian dari masa bosan, kegagalan, putus sa ataupun sebagai
sikap pemberontakan terhadap lingkungan hidup yang dianggap kurang
menguntungkan
6)
Dari
segi farmakologi dapatlah di sebutkan bahwa merokok di dorong rasa ketagihan
atau kecanduan terhadap nikotin.
D.
Penanggulangan
kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkotika dan zat berbahaya menanggulangi kebiasaan merokok, penyalahgunaan
narkoba dan zat berbahaya.
Dalam
meningkatkan usaha pencenggahan penyalahgunaan narkotika dan zat berbahaya,
maka lembaga pendidikan ( sekolah) melakukannya dengan mata pelajaran
kesehatan, pendidikan jasmani, biologi, pendidikan agamadan pendidikan moral
pancasila
Penanggulangan
kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkotika dan za berbahaya adalah:
1)
Memamui
epndidikan kesehatan.
2)
Pendidikan
jasmani dan oleh raga
3)
Bilogi
4)
Pendidikan
adama
5)
Pendidikan
moral pancasila
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Remaja adalah waktu manusia berumur
belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa
tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa
peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Menurut psikologi,
remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada
usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang
cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk
tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,
perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini,
pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis,
abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar
keluarga.
Bentuk kenakalan remaja
banyak sekali, antara lain : Narkoba, free sex, tawuran, pergaulan bebas, dll. Kenakalan
remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang gagal dalam mengembangkan emosi
jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri terhadap hal baru yang masuk ke dalam
dirinya, yang menimbulkan sikap yang tidak seharusnya dilakukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Susilawati, Dewi.
(2015). Pendidikan Kesehatan Sekolah. PGSD
Upi Kampus Sumedang.
Remaja menjadi Icon kenakalan. 2012 http://mynameisedho.blogspot.co.id/2012/11/remaja-sekarang-menjadi-icon-kenakalan.html ( di buka tanggal 10 Februari 2016)
Kesehatan mental pada remaja. 2015. http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kesehatan-mental-pada-setiap.html (di buka tanggal 10 Februari 2016)
Kesehatan mental pada remaja. 2011. http://dewikusumadian.blogspot.co.id/2012/11/kesehatan-mental-pada-remaja.html (dibuka tanggal 10 Februari 2016)
Kenakalan remaja. 2014. http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/ (di buka pada 11 Februari 2016)
Langganan:
Postingan (Atom)